welcome to my blog :)

hidup hanya sekali mari berkreasi :)

Selasa, 26 Juni 2012

SEJARAH DUNIA


SEJARAH SINGKAT GALILEO GALILEI
Galileo Galilei adalah seorang ilmuwan besar Italia yang mungkin merupakan sosok paling berjasa dalam perkembangan metode ilmiah,dilahirkan pada 1564 di Kota Pisa. Saat muda, dia belajar di Universitas Pisa, namun keluar karena alasan keuangan. Meski begitu, dia berhasil menjadi pengajar di universitas tersebut pada 1589. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan sebuah fakultas di Universitas Padua dan tinggal di sana sampai tahun 1610. Pada masa inilah sebagian besar temuannya dibuat.
Kontribusi penting pertama Galileo adalah di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan bahwa benda berat jatuh lebih cepat daripada benda ringan, dan sekian generasi ilmuwan menerima penilaian ini berdasarkan otoritas sang filsuf Yunani. Tapi, Galileo memutuskan untuk mengujinya. Melalui serangkaian percobaan, dia segera rnendapati bahwa Aristoteles keliru. Kenyataannya, benda ringan dan berat jatuh pada kecepatan yang sama, kecuali sampai batas bahwa kecepatan mereka berkurang akibat pergesekan udara. (Secara kebetulan, kisah Galileo melakukan percobaan-percobaannya dengan menjatuhkan benda-benda dari puncak Menara Miring Pisa tampaknya tidak berdasar).
Setelah mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah berikutnya. Dengan teliti, dia mengukur jarak jatuhnya objek pada satu rentang waktu tertentu dan mendapati bahwa jarak yang ditempuh oleh benda jatuh tersebut berbanding lurus dengan kuadrat jumlah detik yang ditempuhnya ketika jatuh. Penemuan ini (yang mengimplikasikan sebuah tingkat percepatan tetap) merupakan hal yang sangat signifikan. Yang lebih penting lagi, Galileo dapat merangkum hasil serangkaian percobaannya itu melalui sebuah rumus matematika. Penggunaan rumus matematika dan metode matematika secara luas merupakan ciri penting ilmu pengetahuan modern.
Sumbangan besar Galileo lainnya adalah hukum inersia. Sebelumnya, orang-orang percaya bahwa sebuah benda bergerak akan selalu melambat dan berhenti kecuali ada kekuatan dari luar yang membuatnya tetap bergerak. Namun, eksperimen Galileo menunjukan bahwa kepercayaan umum ini Jika daya penghambat seperti gaya gesek dapat dihilangkan; maka sebuah benda yang bergerak secara alami akan terus bergerak tanpa henti. Prinsip penting ini—dinyatakan ulang oleh Newton secara lebih jelas dan inkorporasi dalam sistem hukumnya sendiri sebagai hukum gerak yang pertama—adalah salah satu hukum dasar fisika.
Temuan paling terkenal Galileo adalah di bidang astronomi. Teori astronomi pada awal 1600-an tengah berada dalam gejolak, dengan terjadinya pertikaian penting antara pengikut teori heliosentris Copernicus dan para penganut teori geosentris yang sudah ada sebelumnya. Awal tahun 1604, Copernicus mengumumkan kepercayaannya bahwa Copernicus benar, tapi saat itu dia tak memiliki metode untuk membuktikannya. Tapi pada 1609, Galileo mendengar tentang penemuan teleskop di Belanda. Walau hanya mendapatkan gambaran yang begitu minim soal alat tersebut, kegeniusan Galileo begitu tinggi sehingga dia bisa membangun teleskopnya sendiri dengan mutu yang jauh lebih unggui. Dengan alat baru ini, dia mengalihkan bakat pengamatannya ke langit. Dalam satu tahun saja, dia membuat serangkaian penemuan besar.
Dia memandang bulan yang dilihatnya tidak memiliki permukaan yang halus, tapi serangkaian kawah dan pegunungan tinggi. Dia pun menyimpulkan bahwa benda-benda langit tidaklah halus dan sempurna, tapi memiliki ketidakteraturan seperti yang bisa diamati di bumi. Dia memandang Bima Sakti yang ternyata bukan berbentuk kabut berwarna susu, melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang yang saking jauhnya sehingga mata telanjang cenderung melihatnya sebagai kabut. Dia memandang planet-planet dan melihat empat bulan mengelilingi Jupiter. Di sini ada bukti jelas bahwa sebuah benda angkasa dapat berputar mengelilingi sebuah planet selain bumi. Dia melihat ke matahari dan mengamati adanya bintik matahari. (Sebenarnya sudah ada yang pernah mengamati bintik matahari sebelumnya, namun Galileo mempublikasikan pengamatanpengamatannya secara lebih efektif dan membuat bintik matahari menjadi perhatian dunia keilmuan). Dia mengamati bahwa planet Venus memiliki siklus yang kurang lebih mirip dengan siklus bulan. lni merupakan potongan penting dalam mendukung teori Copernicus bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengelilingi matahari.
Penemuan teleskop dan serangkaian temuan yang dihasilkan dari penemuan itu membuat Galileo terkenal. Tapi, dengan mendukung teori Copernicus, dia mendapat tentangan dari lingkaran penting gereja. Pada 1616, dia diperintahkan untuk tidak mengajarkan hipotesis Copernicus. Galileo tunduk pada perintah ini selama beberapa tahun. Saat Paus meninggal pada 1623, dia digantikan seseorang yang merupakan pengagum Galileo. Tahun berikutnya, sang Paus bare, Urbanus VIII, mengindikasikan (walau dengan sangat ambigu) bahwa pelarangan atas Galileo tidak lagi berlaku.
Galileo menghabiskan enam tahun sesudahnya untuk menulis karya paling terkenalnya, Dialogue Concerning the Two Chief World Systems. Buku ini merupakan penjelasan adikarya tentang bukti-bukti yang membela teori Copernicus. Buku ini diterbitkan pada 1632 dengan segel imprimatur dari lembaga sensor gereja. Meski begitu, pihak otoritas gereja merespons terbitnya buku ini dengan marah dan tidak lama kemudian, Galileo diseret ke pengadilan Inkuisisi di Roma dengan tuduhan melanggar pelarangan yang dikenakan kepadanya pada 1616.
Tampak jelas bahwa banyak pejabat gereja yang tidak senang dengan keputusan rnenghukum ilrnuwan ternama ini. Bahkan menurut aturan gereja kala ito, kasus yang dituduhkan kepada Galileo dapat diragukan dan dia dijatuhi hukuman yang relatif ringan.
Kenyataannya, dia tidak dijatuhi hukuman penjara, tapi hanya sebagai tahanan rumah di vilanya yang nyaman di Arcetri. Secara teoretis, dia tidak boleh menerima tamu, namun aturan itu tidak diberlakukan dengan keras. Hukuman lainnya hanyalah paksaan agar is menyangkal pandangannya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari di depan publik. Ilmuwan berusia 69 tahun itu melakukannya di depan pengadilan. (Ada kabar burung terkenal bahwa setelah dia menyelesaikan penyangkalannya, Galileo memandang ke bawah dan berbisik ke arah bumi, “la masih bergerak”). Di Arcetri, dia terus menulis tulisan mengenai mekanika. Dia wafat di sana pada 1642.
Sumbangan luar biasa Galileo terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sudah lama diakui. Sebagian arti penting peranannya terletak pada temuan-temuan ilmiahnya seperti hukum inersia, penemuan teleskop, pengamatan-pengamatan astronominya, dan kegeniusannya dalam membuktikan hipotesis Copernicus. Tapi, yang lebih penting lagi adalah peranannya dalam mengembangkan metodologi ilmu pengetahuan. Kebanyakan filsuf-filsuf alam sebelumnya—dengan mengambil petunjuk dari Aristoteles—membuat pengamatan kualitatif dan mengategorisasi fenomena; tapi, Galileo mengukur fenomena dan membuat pengamatan kuantitatif. Sejak saat itu, penekanan pada pengukuran kuantitatif yang teliti menjadi sebuah fitur dasar dalam penelitian ilmiah.
Galileo mungkin yang paling berjasa dalam munculnya sikap empiris dalam penelitian ilmiah. Dialah yang pertama bersikeras soal perlunya membuat percobaan. Dia menolak paham bahwa masalah ilmiah dapat dipecahkan dengan mengandalkan otoritas, baik melalui dekrit gereja maupun penilaian Aristoteles. Dia juga menolak menyandarkan diri pada skema deduktif kompleks yang tidak didasarkan pada fondasi eksperimen yang kokoh. Kaum terpelajar abad pertengahan telah mendiskusikan secara panjang-lebar apa yang seharusnya terjadi dan mengapa sesuatu terjadi, namun Galileo bersikeras mengadakan percobaan untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi. Cara pandang ilmiahnya bersifat non-mistis; dalam aspek ini, dia jauh lebih modern daripada beberapa orang yang rnenggantikan tempatnya, bahkan juga Newton.
Yang patut dicatat, Galileo merupakan orang yang sangat taat beragama. Walau dia diadili dan didakwa, dia tidak menolak agama maupun gereja. Dia hanya menolak upaya para pejabat gereja dalam menghambat penyelidikan masalah-masalah ilmiah. Tepat kiranya generasi selanjutnya mengagumi Galileo sebagai simbol pemberontakan terhadap dogmatisme dan melawan upaya otoriterian yang menghambat kebebasan berpikir. Tapi, yang lebih penting lagi adalah peranannya dalam menemukan metode ilmu pengetahuan modern.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar