welcome to my blog :)

hidup hanya sekali mari berkreasi :)

Jumat, 03 Juli 2015

AKUNTANSI INTERNASIONAL# TUGAS 2



 TUGAS II

Nama   : Novia Santika Rosi
Npm    : 25211237
Kelas   : 4EB13
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional



1. PSAK berbasis acrual basic dan Going Concern
Jawab :
·         PSAK berbasis Acrual Basic
Accrual Basis adalah Suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut tanpa memerhatikan waktu kas diterima atau dibayar.Beban dan pendapatan secara hati–hati disamakan. Menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya. Pencatatan menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaski terjadi walaupun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan. Pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas transaksi pendapatan tersebut baru diterima bulan depan. Dalam hal ini maka dapat disimpulkan bahwa pencatatan menggunakan accrual basis lebih mencermikan keadaan perusahaan dan lebih dapat mengukur kinerja perusahaan. Teknik accrual basis memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi accrual basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Accrual Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu:
 1) Pengakuan pendapatan :
Saat pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima. Makanya dalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.
Jurnal yang digunakan : Unearned Revenue

Accrual pendapatan :
• Hanya pendapatan atas aktiva produktif performing
• Non performing = pendapatan diterima dijurnal balik.
Dalam akad murabahah pun menggunakan accrual basis.

2) Pengakuan biaya :
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep accrual basis ini.

Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Accrual Basis :
a) Metode aacrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.
b) Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya.
c) Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.
d) Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akural).
e) Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih.
f) Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan transaksi yang terjadi.
g) Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui sebagai pendapatan.
h) Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan kedepanya.
i) Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.

Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Accrual Basis :
a) Metode accrual basis digunakan untuk pencatatan.
b) Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
c) Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi pendapatan perusahaan.
d) Dengan adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
e) Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.

Tujuan Penggunaan Accrual Basis :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas (penganggaan, akuntansi dan pelaporan
2. Mengendalikan penyajian fiscal, manajemen asset
3. Meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah.
4. Informasi yang lebih lengkapbagi pemerintah untuk pengambilan keputusan.
5. Mereformasi sistem anggaran belanja
6. Transfaransi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilakukan pemerintah.

·         PSAK berbasis Going Concern
PSAK 30 menyatakan bahwa going concern dapat dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup suatu badan usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar secara bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar atau kegiatan serupa lainnya.

2. Komparasi Persamaan dan perbedaan laporan keuangan akuntansi berbasis PSAK dan IFRS
Jawab:
Perbedaan Laporan Keuangan Akuntansi Berbasis PSAK:
No
Perbedaan
PSAK
IFRS
1
Komponen laporan keuangan yang lengkap
Komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri atas:
~Neraca
~Laporan Laba Rugi
~Laporan Perubahan Ekuitas
~Laporan Arus Kas
~Catatan laporan atas laporan keungan
Komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri atas:
~Laporan Posisi Keuangan (neraca)
~Laporan laba rugi komperehensif
~Laporan perubahan ekuitas
~Laporan Arus Kas
~Catatan atas Laporan Keuangan

2
Pengungkapan dalam Laporan  posisi keuangan (neraca)
Berdasar PSAK:
Aset : -Aset Lancar
-Aset Tidak Lancar

Liabilitas :
-Liabilitas jangka  pendek
-Liabilitas jangka panjang

Hak nonpengendali Liabilitas :
-Liabilitas jangka  panjang
-Liabilitas jangka  pendek


Berdasar ilustrasi IFRS :
Aset :
-Aset Tidak Lancar
-Aset lancar
Ekuitas :
-Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk panjang

Ekuitas :
-Hak nonpengendali -Ekuitas yang dapat diatribusikan ke  pemilik entitas induk


3
Istilah minority interes
Menggunakan istilah hak Minoritas
Istilah minority interest (hak minoritas) diganti menjadi non controlling interest (hak nonpengendali) dan disajikan dalam Laporan  perubahan ekuitas.
4
Pos luar biasa (extraordinary item)
Masih memakai istilah pos luar biasa (extraordinary item)
Tidak mengenal istilah  pos luar biasa (extraordinary item)
5
Penyajian liabilitas jangka  panjang yang akan dibiayai kembali
Tetap disajikan sebagai Liabilitas  jangka panjang
Liabilitas jangka panjang disajikan sebagai liabilitas  jangka pendek jika akan  jatuh tempo dalam 12  bulan meskipun perjanjian  pembiayaan kembali sudah selesai setelah  periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
Persamaan Laporan Keuangan Akuntansi Berbasis PSAK:
1.      Item luar biasa:
            Tidak menggunakan istilah  tetapi membutuhkan pengungkapan yang         terpisah untuk menjelaskan kinerja dari suatu entitas.
2.      Laporan Perubahan Ekuitas:
            Pernyataan yang menunjukkan transaksi modal pemilik, pendapatan dan     pengeluaran. Penyajian tersebut berupa penyajian primer.
3.      Laporan Arus Kas.
            Definisi kas dan setara kas:
            Kas dan  setara kas dengan jatuh tempo  jangka pendek.
4.      Perubahan kebijakan akuntansi:
            Penyajian kembali yang komparatif dan laba ditahan sebelum tahun            pembukuan.
5.      Koreksi kesalahan:
            Penyajian yang komperatif
6.      Perkiraan perubahan akuntansi:
            Dilaporkan sebagai laporan pendapatan  pada arus periode.
7.      Laporan keuangan konsolidasi

3. Treatment PSAK 24 tentang imbal kerja
Jawab:
PSAK 24 merupakan standar akuntansi yang mengacu pada International Financial Reporting Standards dan dibahas dalam International Accounting Standards (IAS) 19 mengenai Employee Benefit. Karena terdapat revisi PSAK 24 maka terdapat salah satu perubahan dalam Imbalan Kerja khususnya dalam Imbalan Pascakerja. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 mengenai “Ketenagakerjaan” yang mengatur hubungan tripartit antara pekerja, pemberi kerja, pemerintah tentang hak dan kewajiban pekerja dan pemberi kerja. Jika tujuan dari UU No 13/2003 diselaraskan dengan PSAK 24 (Revisi 2004) maka suatu perusahaan harus mengakui liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan, dan mengakui beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
Beban imbalan kerja adalah suatu bagian dari beban perusahaan yang harus diakui pada laporan laba/rugi komprehensif. Beban imbalan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang harus dicadangkan sebagai suatu kewajiban setiap bulannya sebagai konsekuensi adanya jasa yang diberikan pekerja kepada perusahaan. Pencadangan dilakukan karena laporan keuangan disusun dengan basis akrual dan jumlah imbalan kerja biasanya material. Pencadangan ini dilakukan agar laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan bagi pengambil keputusan. Perubahan pengakuan dan pengukuran imbalan kerja PSAK 24 harus diperhatikan oleh setiap perusahaan di Indonesia termasuk perusahaan yang bergerak di industri perbankan dan lembaga pembiayaan. Dengan adanya
perubahan tersebut apakah perusahaan modal ventura sudah siap untuk mencadangkan biaya sebesar yang ditentukan dalam UU No 13 tahun 2003, jika
diterapkan dengan benar sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 hal tersebut dapat
berdampak terhadap kinerja manajemen yang akan berdampak juga terhadap
berkurangnya nilai dari laba/rugi perusahaan.




Sumber:
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=64937